Puting Beliung Hantam Balikpapan

KEPERKASAAN ALAM PUTING beliung meliuk di laut selama 15 menit. Beruntung gerakannya tak merembet ke darat. Kejadian langka yang tampak dari Bandara Sepinggan sekitar pukul 10.40 ini sempat menjadi tontonan para penumpang dan petugas bandara. Tentu saja dengan perasaan was-was jangan sampai dihampiri. (Foto Rahmat Effendi/kpnn)

BALIKPAPAN - Angin puting beliung dilaporkan mengamuk di kawasan pesisir Balikpapan Timur sekitar pukul 11.00 Wita siang kemarin (13/2). Namun beruntung, terjangannya hanya di laut, sehingga tak ada rumah maupun warga yang jadi korban.

Dari informasi yang dihimpun Kaltim Post, pusaran angin pembawa maut ini terlihat meliuk di sekitar pantai belakang PT Thiess Manggar, kemudian sampai Asrama Haji Balikpapan. Puting beliung juga tampak jelas dari Bandara Sepinggan Balikpapan. Hal ini sempat jadi tontonan sejumlah penumpang pesawat dan petugas bandara.

Kondisi cuaca saat itu disertai hujan rintik-rintik dan awan hitam. Angin puting beliung ini sempat membuat warga sekitar panik.

Menurut informasi warga, puting beliung ini juga sempat terlihat di sekitar Komplek Pertamina, Balikpapan Barat, sekitar pukul 15.00. Namun intensitas pergerakannya kecil.

Kepala Badan Pengendalian Bencana dan Kebakaran (BPBK) Suseno yang dikonfirmasi mengatakan, setelah dilakukan pengecekan tidak ada rumah warga yang rusak. Pengecekan juga sempat dilakukan di wilayah pergerakan angin tersebut. “Kami mengecek di kawasan belakang Asrama Haji, namun tidak ada korban atau rumah yang rusak,” sebut dia siang kemarin. Ia pun mengimbau kepada warga untuk mewaspadai jika cuaca mendung dengan kondisi awan yang hitam pekat.

Sementara, Prakiraan Stasiun Meteorologi Bandara Sepinggan Balikpapan Abdul Haris membenarkan telah terjadi angin puting beliung. Angin tersebut berlangsung selama kurang lebih 15 menit.

“Bentuknya seperti putaran angin tornado. Tapi anginnya hanya di laut saja, itu terekam dalam monitor pantau kami,” sebut dia.

Ia mengatakan, ketinggian pusaran angin itu diperkirakan mencapai sampai 400 meter. Dari data yang terekam, angin ini berkekuatan sekitar 11 knot per jam, dan setelah hujan deras terjadi kecepatan angin tercatat sampai 26 knot per jam.

Dijelaskan Abdul Haris, angin puting ini memang cukup mengejutkan karena terjadi di Balikpapan Timur. Sebab, sebelumnya biasa terjadi di Balikpapan Barat. Angin puting beliung terjadi karena pertemuan perbedaan suhu antara permukaan laut dengan awan.

“Saat ini adalah masa peralihan musim penghujan ke musim panas. Jadi ketika itu suhu permukaan air laut panas, sedangkan di awan terjadi pembentukan awan CB (Cumulonimbus, Red. Pertemuan antara dingin dan panas ini lah yang membentuk angin ini,” katanya.

Sementara itu, penampakan puting beliung di wilayah Pertamina, menurut Haris, tak termonitor pihaknya. Namun, hal itu bisa saja terjadi sebab pergerakan angin dari wilayah Balikpapan Timur ke Selatan. Apalagi di wilayah Balikpapan Selatan dan Timur yang sebelumnya cerah, mulai berawan gelap pada sore itu.

Abdul Haris memprediksi, angin puting beliung dapat kembali terjadi di Balikpapan. Oleh karena itu, pihaknya juga mengimbau jika terjadi pembentukan awan gelap yang kemungkinan menyebabkan munculnya angin kencang.

Sumber : http://www.kaltimpost.co.id/

0 komentar:

Posting Komentar

Hidup Adalah Lelucon Yang Baru Saja Dimulai